Pemerintah terus serius dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), utamanya dalam sektor padat karya. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Indonesia Coral Reef Garden (ICRG). ICRG adalah sebuah program padat karya untuk memulihkan kembali kelesuan sektor pariwisata ditengah pandemi covid-19. ICRG merupakan sebuah program untuk perbaikan dan transplantasi terumbu karang. Tak hanya itu, ICRG menjadi andalan dalam proses pemulihan ekonomi masyarakat khususnya diwilayah pesisir. Transplantasi Terumbu Karang Jadi Target PEN
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) mengungkapkan bahwa ICRG adalah upaya awal dalam menupayakn pemulihan. Ada beberapa langkah yang telah dilakukan berkenaan dengan transplantasi terumbu karang. Salah satunya dengan mengadakan survei biofisik dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Untuk mengoptimalkan program sendiri Ditjen PRL menggandeng LIPI dan Balai Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), serta beberapa akademisi. Hal tersebut bertujuan untuk menganalisa wilayah dan kesesuaian lokasi transplantasi terumbu karang. Begitupula dengan potensi kesesuaian habitat dan sea-scaping penempatan transplantasi terumbu karang. Proses tersebut yang nantinya dapat dijadikan acuan untuk pengeloaan dan tahap selanjutnya untuk dikelola dan dikembang masyarakat.
Saat ini ICRG difokuskan di Provinsi Bali dengan menyasar beberapa wilayah yakni Nusa Dua, Serangan, Sanur, Pantai Pandawa dan Bulelung. Kelima daerah tersebut akan dijadikan objek awal untuk pembangunan kebun coral yang bertujuan untuk edukasi dan juga wisata bahari. Pemfokusan ICRG di Provinsi Bali dipastikan akan menyerap kurang lebih 11.000 pekerja. Hal tersebut yang diharapkan dapat mendongkrak ekonomi khususnya dikalangan masyarakat pesisir. Kondisi ekonomi masyarakat pesisir sendiri khususnya disektor pariwisata mengalami tekanan hebat ditengah pandemi covid-19.
Saat ini pengembangan kawasan transplantasi terumbu karang menjadi fokus utama ditengah masih kompleksnya problem dalam penanganan terumbu karang. Ada beberapa problem terumbu karang umum terjadi, salah satunya adalah pengambilan terumbu secara ilegal dan praktik ilegal fishing yang kadang merusak drastis kawasan terumbu karang. Selain itu, pembangunan kawasan pesisir dengan cara reklamasi terkadang juga merusak kawasan terumbu karang. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat juga harus menjadi hal serius dalam penanganan terumbu karang. Transplantasi Terumbu Karang Jadi Target PEN