Empat bulan mengawali 2020, waktu yang tidak begitu lama! Tetapi sebagian orang menjalani hari begitu berat diawal tahun 2020 ini.
Setiap orang pasti memiliki impian atau cita-cita untuk mencapai target tersebut dalam jangka waktu tertentu karena proses membutuhkan waktu, entah itu dalam waktu yang singkat sudah bisa dicapai, adapula dengan waktu yang cukup lama untuk mencapai target tersebut. Pandemi Covid-19 saat kondisi bulan ramadhan
Setiap orang berkeinginan lebih baik dari tahun tahun sebelumnya, apakah itu dari bisnis yang dijalankan, karir, keluarga bahkan untuk pribadinya sendiri. Tetapi untuk kondisi seperti sekarang ini, kemungkinan besar keinginan kita tidak berbeda jauh yaitu bencana wabah corona virus disease yang merebak di negara Indonesia bisa cepat pulih.
Dan sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, dan sudah menjadi kultur di Indonesia bahwa setiap menjelang bulan suci Ramadhan, harga bahan pokok dan sembako melambung tinggi, efek dua kali lipat semenjak wabah virus corona menyerang Indonesia, warga menengah kebawah semakin sulit mendapatkan penghasilan, di tambah dengan pemberhentian atau PHK dibeberapa perusahaan, yang membuat rakyat kehilangan pekerjaannya.
Covid-19 telah banyak mengubah dunia, sekejap membuat kehidupan manusia berada di ambang ekonomi lumpuh. Seketika dunia diam dan tidur, membuat semua orang resah dengan kehadirannya.
Imbas wabah covid-19 begitu banyak berdampak dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya masyarakat kecil yang merasakan tetapi semua kalangan merasakan dampak negatif dari penyebaran virus yang mematikan tersebut dan melumpuhkan ekonomi masyarakat.
Kita sadar bahwa untuk mencegah penularan adalah dengan diam dan tinggal dirumah, tetapi itu tidak menjamin penuh akan tersedianya kebutuhan pokok dalam jangka waktu yang lama. Merasa Serba salah, tinggal diam dirumah, salah karena punya tanggung jawab untuk memberikan makanan keluarga. Keluar rumah pun salah, karena bisa tertular virus dan melanggar aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Semua menjadi bingung dan tidak tau bagaimana mengadu nasib, hanya lantunan do’a dan berharap Allah SWT.
Cepat mengangkat wabah yang mematikan ini. Aamiin. . Pandemi Covid-19 saat kondisi bulan ramadhan Dalam industri yang berskala besar juga merasakan dampat negatif corona ini, seperti budidaya udang vaname, saat virus corona masuk dan mewabah di Indonesia, harga udang vaname sangat anjlok bahkan untuk size 100 anjlok dari harga Rp. 53.000,- turun sampai harga Rp. 32.000,- dan itu sangan merugikan bagi pembudidaya yang bahkan tidak menutupi biaya operasional. Tetapi untuk saat ini harga udang vaname sudah mulai kembali mengalami kenaikan untuk size 100 dengan harga Rp. 48.000,-
“EPIDEMI, KEUNTUNGAN & KESUCIAN”
Ketiga kata diatas adalah sinkronitas dari apa yang dialami orang budidaya saat ini. Ditengan wabah epidemi yang kian meluas dan terus mengalami peningkatan perharinya, tetapi produksi tetap harus didorong demi berjalannya usaha untuk tetap bisa mendapatkan keuntungan, dan masuknya bulan suci Ramadhan dimana bagi umat muslim adalah bulan dengan penuh berkah.
Akan tetapi wabah epidemi masih terus meningkat, membuat Ramadhan tahun ini terasa hambar, beberapa daerah tidak melaksanakan tarwih di masjid, perantau tidak bisa mudik dan halal bihalal bersama keluarga, hal yang sangat membuat hati perantau berat dalam menerima keadaan seperti ini.
Akibat corona juga berimbas pada kegiatan ekspor impor udang vaname. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi perubahan pasar khusus untuk udang vaname yang mengalami perubahan harga. Keadaan seperti inilah yang membuat pengusaha tambak udang vaname sangat menyayangkan karena keuntungan merosot.
“Semoga wabah epidemi yang menyerang negeri kita, segera berakhir dan kehidupan bisa kembali normal seperti sedia kala”
Dimana keuntungan pada saat bulan Ramadhan bisa berlipat ganda, tetapi Ramadhan tahun ini tidak bisa mendapatkan penjualan seperti tahun tahun sebelumnya. Beginilah imbas virus corona, keadaan membutakan semua, tidak tahu siapa yang harus disalahkan
Dirumah aja, dirumah aja, dirumah aja stay safe. Begitulah gaungan pemerintah saat ini untuk memutus cepat rantai penyebaran covid-19 ini.
Untuk pelaku budidaya udang vaname tetap di tambak aja, untuk terus menjaga agar budidaya mereka dapat berhasil terus. Karena ketika mereka ikut dirumah aja maka kelanjutan produksi budidaya udang vaname tidak bisa berlanjut.
Dari keadaan ini pula, hanya bisa mengirim do’a dan berharap di bulan suci ramadan rintihan do’a itu bisa dikabulkan sang pencipta. Aamiin. Agar perputaran ekonomi masyarakat bisa kembali membaik, dan untuk sektor perikanan di Indonesia dapat meningkatkan produksi agar ekspor udang vaname bisa lebih meningkat.
Penulis : Muh. Taqwa