Penyakit AHPND/EMS Pada Udang Vaname

Penyakit AHPND/EMS Pada Udang Vaname

Sukses adalah harapan setiap orang. Hal ini tentunya menjadi usaha dan doa untuk mencapai impian mereka. Untuk udang vaname sendiri tidak selamanya berjalan lancar. Bahkan orang yang berpengalaman sekalipun karena apa yang di pelihara adalah makhluk hidup juga yang bernyawa dan sangan rentan oleh perubahan iklim atau cuaca ekstrim. Penyakit AHPND/EMS Pada Udang Vaname

Kedua sungut putus karena infeksi bakteri. Usus terlihat putus dan kemerahan

Dalam budidaya udang vaname saat ini di Indonesia muncul penyakit baru terhadap udang vaname. Penyakit ini bernama AHPND (Acute Hepatopancreatic Necrosis Diseases) atau EMS (Early Mortality Syndrome) dimana ketika udang sudah terserang maka kematian akan sangat cepat, dan kematian dini biasanya pada DOC 1-30. Jadi udang masih sangat kecil. Sebenarnya AHPND sendiri sudah ada pada tahun 2009 yang muncul pertama kali di China, kemudian di tahun 2011 di Vietnam yang disusul oleh Thailand di tahun 2012, dan pada tahun ini Budidaya udang vaname di China sangat berdampak buruk dengan 80% wilayah budidaya sangat berefek parah.

Penyakit ini disebabkan oleh Vibrio Parahaemolitycus dimana jenis vibrio ini tidak hanya dalam air, tetapi juga masuk di dalam tubuh udang, jenis vibrio ini masuk ke dalam tubuh udang melalui plankton yang dimakan udang, pakan yang dimakan udang. Maka dari ini memilih pakan yang water stability nya kuat dikarenakan pakan yang water stability nya kurang dan cepat mengembang, maka vibrio parahaemolitycus juga sangat cepat berkembang dan melekat Bersama pakan yang sudah mengembang.

Maka dari itu, disarankan untuk menggunakan tandon dan treatment air agar air yang masuk dalam kolam budidaya bisa steril. Air harus melewati desinfeksi dan jika perlu sebelum tebar dilakukan pengecekan air di laboratorium untuk pengecekan AHPND.

Related Article  Yuk!!! Kenali Penyakit Pada Udang Vaname

Untuk ciri-ciri udang yang terkena AHPND akan berwarna putih kapas dan sedikit kemerahan.

Hepatopankreas membengkak, berwaarna putih dan kekuningan, hepato mengecil dan keras, pada saat udang masih dikolam, biasanya berenang di tepi kolam, makan kurang dan pada usus ada gelembung dan kemerahan. EMS atau AHPND biasa juga muncul pada saat udang mulai terkena WFD (White Feses Disease) dan ketika gejala sudah muncul maka 2-3 hari udang akan drop.

Penyakit AHPND/EMS Pada Udang Vaname

Untuk gejala awal biasanya disebabkan karena tingginya jenis vibrio didalam air dan feses pada udang akan Panjang.

Kondisi hepato normal dan sehat

Untuk tanda-tanda yang bisa di lihat secara visual atau hal-hal yang dapat menyababkan munculnya AHPND adalah

  1. Air terlalu pekat dan tidak stabil
  2. Plankton mati dan mengendap ke dasar kolam
  3. Dasar kolam tidak bersih (endapan atau suspen terlalu banyak di dasar kolam)
  4. Kondisi Lingkungan, cuaca, prubahan iklim yang ekstrim dan suhu berubah ubah secara signifikan
  5. Vibrio menempel pada plankton, pakan, feses (kotoran udang), dan merusak organ dalam udang.
  6. Arus air laut yang berubah-ubah
  7. Salinitas semakin tinggi yang mengakinbatkan udang mudah terinfeksi
  8. Feses yang di keluarkan Panjang.

Dalam kasus seperti ini tentunya harus ada langkah penanganan sebelum udang yang di budidayakan terserang penyakit.

Salah satu langkah kecil yang dapat di perhatikan adalah pemilihan sumber air yang belum terkontaminasi dan masih terjaga baku mutunya. Untuk sumber air yang kurang baik, bisa melakukan penyaringan terlebih dahulu, dan bisa melalui reservoar sebelum masuk kedalam kolam budidaya dan juga bisa membuat tandon air yang berguna untuk treatment air dan sterilisasi, sehingga jamur atau protozoa yang tadinya ada dalam air bisa hilang dan tidak merusak budidaya udang vaname.

Related Article  Teknik Pemeliharaan Larva Udang Vaname

Untuk langkah selanjutnya adalah pemilihan benur. Benur yang di pilih harus melewati uji tes PCR dan harus negatif dari penyakit seperti AHPND, EMS, IMNV dll.

Penyakit AHPND/EMS Pada Udang Vaname
Kondisi hepato tidak sehat

Pada saat sebelum tebar benur, pastikan salinitas air pada kolam budidaya sama dengan hatchery atau paling tidak, salinitasnya tidak beda jauh, karena untuk memudahkan aklimatisasi atau adaptasi benur dengan salinitas air pada kolam budidaya udang vaname.

Pada lingkungan sekitar kolam atau tambak bisa di terapkan biosecurity agar keamanan dari penyakit lain tidak mudah menularkan ke kolam lainnya. Penyakit AHPND/EMS Pada Udang Vaname

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Penulis : Muh. Taqwa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *