Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) terus berupaya berkomitmen untuk menggenjot produksi rumput laut. Hal ini disebabkan potensi komoditas rumput laut yang dinilai punya kontribusi nilai ekonomi tinggi baik untuk pertumbuhan ekonomi domestik maupun untuk komoditas ekspor. Ditambah lagi, Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua setelah Tiongkok, dengan volume ekspor tahun 2020 sebesar 195.574 ton dengan nilai mencapai USD279,58 juta. KKP Genjot Produksi Rumput Laut
Untuk itu saat ini KKP selain fokus pada produk-produk yang mampu menjadi ketahanan pangan nasional di tengah pandemi yang belum usai, juga fokus pada produksi ekspor komoditas unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi salah satunya rumput laut. Rumput laut menjadi komoditi yang punya prospek pasar cukup luas baik di dalam maupun luar negeri. Kebutuhan rumput laut sebagai bahan dasar dalam berbagai industri menjadikan komoditas ini mempunyai nilai yang sangat tinggi. Untuk menjaga performa rumput laut, KKP terus berupaya menciptakan inovasi untuk mewujudkan bibit rumput laut berkualitas yang menunjang produksi rumput laut dalam negeri.
Salah satu capaian dari KKP yaitu telah berhasil mengembangkan bibit hasil kultur jaringan dan akan terus melakukan improvisasi untuk varian jenis lainnya seperti strain saccul. Untuk itu, dengan penerapan teknologi yang sederhana dan mudah dipahami pembudidaya, kegiatan budidaya rumput laut berpotensi menyerap tenaga kerja hingga memberdayakan masyarakat pesisir terutama untuk daerah-daerah potensial produsen rumput laut.
Saat ini pula telah dikembangkan upaya untuk mendongkrak produksi rumput laut dengan pengembangan kawasan budidaya rumput laut akan mengoptimalkan lahan-lahan potensial yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Nantinya akan dibangun kampung rumput laut yang menerapkan teknologi ramah lingkungan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan.
Saat ini komoditas rumput laut menjadi salah satu komoditas yang memiliki kontribusi besar terhadap nilai ekspor perikanan nasional. Dan untuk tahun 2021, KKP menargetkan produksi rumput laut nasional bisa mencapai 10,25 juta ton.
Rumput laut saat ini tidak hanya sampai pada produksi rumput laut kering saja, melainkan pada kegiatan pasca panennya. Melalui pengolahan rumput laut kering seperti dalam bentuk Alkali Treated Cottonii (ATC) yang merupakan bahan baku pembuat karaginan murni, sehingga tentu nilainya akan berlipat serta dapat meningkatkan nilai devisa ekspor dan perekonomian bagi pelaku usaha rumput laut.
KKP juga akanterus mengupayakan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggalakkan penggunaan bibit kultur jaringan, pembangunan kebun bibit, penyaluran sarana penjemuran rumput laut, dan penyediaan gudang rumput laut yang menerapkan Sistem Resi Gudang. Sehingga komoditas rumput laut nantinya akan memberikan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional. KKP Genjot Produksi Rumput Laut