Pengembangan pertanian untuk mengarah kekonsep pertanian modern dengan pelibatan teknologi secara maksimal kini sudah mulai diprogramkan sepenuhnya oleh pemerintah. Program mekanisasi pertanian kini menjadi fokus utama Kementerian Pertanian dalam menerapkan konsep pertanian berbasis industri 4.0. Mekanisasi pertanian kini difokuskan untuk menyasar semua kalangan petani, khususnya dalam hal pengadaan dan edukasi penggunaan alsintan bagi petani. Salah satunya yakni dalam proses penanaman padi. Keberadaan alsintan kini menjadi salah satu ciri dari petani modern. Dengan keberadaan alsintan, tentunya dapat meningkatkan produktivitas lahan secara maksimal dan juga menghemat dalam hal pengerahan tenaga. Alsintan juga memaksimalkan efisiensi dan dapat meminimalisir losses. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan alsintan dapat mengurangi biaya produksi ditingkat petani. Dengan itu semua bisa dimaksimalkan dan produktivitas dapat ditingkatkan secara signifikan. Drone Benih Padi Kini Akan Diproduksi Massal
Saat ini khusus untuk produksi padi, penerapan mekanisasi pertanian sudah dimaksimalkan disemua aspek, mulai dari proses awal hingga pasca panen. Khusus untuk penanaman, pemupukan, penyiraman, kini dimaksimalkan dengan teknologi drone. Teknologi drone dimanfaatkan sebagai penebar benih dan pupuk pada sawah yang nantinya akan diproduksi secara besar-besaran.
Untuk pengadaan drone, Kementan telah menunjuk Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sebagai penanggung jawab. Balitbangtan diberi tugas untuk memaksimalkan prototipe peralatan yang akan digunakan. Dengan demikian Balitbangtan bertugas menentukan spesifikasi final drone yang akan diproduksi secara massal nantinya. Saat ini produksi massal, Kementan menggandeng salah satu perusahaan swasta yang kini sudah mulai kerja sama lisensi untuk mulai dipasarkan. Saat ini pemerintah telah menunjuk PT Adisakti sebagai pemegang lisensi. PT. Adisakti kini telah melakukan uji coba penggunaan drone di kawasan pengembangan food estate di Kabupaten Pulau Pisang, Provinsi Kalimantan Tengah. Penggunaan drone ditargetkan bisa menjangkau 100 ha dalam sekali proses operasional. Dengan begitu dapat terjadi efisiensi operasional. Adapun untuk prototipe ditargetkan rampung pada Juni 2021 dan akan segera dipatenkan. Nantinya Kementan kembali akan mengajak perusahaan swasta untuk menjadi mitra pemerintah untuk kepentingan produksi massal.
Saat ini semua protipe alsintan difokuskan diarahkan ke alsintan 4.0. dengan harapan agar alsintan bisa memenuhi tantangan zaman dan perkembangan industri saat ini. Semua itu bertujuan juga untuk mengangkat harkat dan martabat petani. Drone Benih Padi Kini Akan Diproduksi Massal