Cara tradisional mampu menjadi penolong kedua dalam memutus rantai penyebaran covid-19. Tahun ini dunia kedokteran digemparkan dengan kasus merambaknya partikel kecil tak kasat mata yang dikenal dengan virus covid-19. Pemerintah Indonesia kembali mengumumkan perkembangan terbaru dari pasien yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19, Jumat (22/4/2020). Tren jumlah kasus yang terjangkit pun kembali bertambah. Tangani Virus Corona Dengan Cara Tradisional
Saat ini, pasien positif terinfeksi Covid-19 bertambah sebanyak 634. Sehingga, hingga saat ini sudah ada 20.796 pasien yang terjangkit penyakit tersebut.
“Kasus positif kita dapatkan penambahan kasus baru berdasarkan konfirm PCR Covid-19 bertambah 634 dan total jumlah positif menjadi 20.796,”kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers live streaming di Gedung Graha BNPB, Jakarta.
Dengan demikian, mampukah cara tradisional membantu para tenaga medis untuk menyembuhkan rentetan orang-orang yang terjangkit oleh virus tersebut?
Diketahui dalam sejarah, Dahulu di Indonesia, daerah yang jauh dari perkotaan menggunakan pengobatan dalam bentuk pra-ilmiah kedokteran yang dikenal sebagai pengobatan tradisional dan pengobatan rakyat, perawatan di luar batas-batas keamanan dan kemanjuran disebut sebagai perdukunan.
Obat tradisional yang digunakan oleh masyarakat yang ada dibeberapa daerah di Indonesia-pun sangat beragam. Masyarakat disuatu daerah tertentu memiliki obat tradisional yang berbeda dengan masyarakat daerah lainnya, hal ini dikarenakan keanekaragaman hayati yang terdapat dilingkungan tempat mereka hidup serta kearifan lokal yang mereka miliki menjadi penyebab munculnya bermacam-macam produk budaya.
Tangani Corona Dengan Cara Tradisional
Pada banyak kasus, coronavirus ini menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Kemudian jika dikaitakan dengan pengetahuan lokal orang Muna dalam mengobati influenza, keduanya memiliki peluang untuk sembuh dengan cara tradisional khas suku bangsa Muna. Tangani Virus Corona Dengan Cara Tradisional
Orang Muna menyebut influenza sebagai Penyakit kokahona yaitu merupakan suatu infeksi virus yang menyebabkan demam, hidung meler, sakit kepala, batuk, tidak enak badan dan peradangan pada selaput lendir hidung dan seluruh pernafasan. Banyak penderita yang merasa sakit sehingga harus tinggal di tempat tidur, mereka merasakan sakit dan nyeri di seluruh tubuhnya, terutama di punggug dan tugkai.
Pada awalnya gejala penyakit kokahona dirasakan pada saluran pernafasan atau tenggorokan terasa gatal, rasa panas di dada, batuk kering, bersing-bersing dan hidung berair.
Selanjutnya, batuk membesar dan berdahak, kulit teraba hangat dan kemerahan, terutama di daerah wajah. Mulut dan tenggorokan berwarna kemerahan, mata berair dan bagian putihnya mengalami peradangan ringan. Kadang-kadang terjadi mual dan muntah terutama pada anak-anak.
Menurut masyarakat setempat, penyakit kokahona merupakan penyakit biasa, menular dan dapat disembuhkan melalui pengobatan sendiri atau melalui bantuan bisa. Obat yang digunakan terbuat dari akar ounda, pohon libbo dan pohon kaghuse-ghuse. Ounda merupakan ilalang yang banyak tumbuh di dekat rumah penduduk, demikian pula pohon libbo dan kaghuse-ghuse.
Akar ounda diambil akarnya dengan cara dicangkul atau dicabut langsung kemudian dicuci dengan air bersih. Sedangkan pohon libbo dan kaghuse-ghuse diambil tangkainya lalu dikerut dengan parang atau pisau untuk mengambil kulitnya. Akar dan kulit pohon tersebut diremas didalam mangkuk yang berisi air sekitar satu gelas. Setelah itu ditapis kedalam kelas untuk diminumkan kepada si penderita dan sebagian pula diteteskan pada kedua matanya.
Hal itu dilakukan sebanyak tiga kali sehari hingga sembuh.Semoga Dengan adanya pengobatan alami mampu membantu para tenaga medis menangani peluang berkurangnya pasien positif COVID-19, semoga hal positif yang dibagikan hari ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis : Jumriani Syam
Referensi :
Harapanrakyat.com (Foto)