Kandungan Hara Makro Tanah Gambut

Tanah gambut adalah bahan organik yang terdiri dari akumulasi sisa-sisa vegetasi yang telah mengalami humifikasi tetapi belum mengalami mineralisasi. Gambut terbentuk dari serasah dan organik yang terdekomposisi secara anaerobik dimana laju penambahan bahan organik lebih tinggi dari pada laju dekomposisinya. Kandungan Unsur Hara Makro Tanah Gambut

Tanah Gambut umumnya memiliki kadar pH yang rendah, memiliki kapasitas tukar kation yang tinggi, kejenuhan basa rendah, memiliki kandungan unsur K, Ca, Mg, P yang rendah dan juga memiliki kandungan unsur mikro (seperti Cu, Zn, Mn serta B) yang rendah pula menyatakan bahwa meskipun penanaman langsung pada lahan gambut tidak produktif, namun berbagai manipulasi terkait dengan tingkat kemasaman dan kesuburan tanah yang rendah dapat mengembalikan produktivitas lahan.


Alternatif yang dapat diusulkan untuk memperbaiki kesuburan tanah gambut dengan cara menggunakan kompos. Kompos merupakan unsur hara makro dan mikro mineral secara lengkap meskipun dalam jumlah yang relatif kecil, dalam jangka panjang pemberian kompos dapat meningkatkan pH dan meningkatkan hasil pertanian pada tanah-tanah yang masam menyatakan bahwa dengan penambahan kompos maka kapasitas jerapan dan kekuatan jerapan tanah gambut akan meningkatkan nilai kejenuhan basa, sehingga ketersediaan unsur hara didalam tanah akan meningkat seperti N, P dan K. Kandungan Unsur Hara Makro Tanah Gambut


Pada jurnal terdapat 3 unsur hara makro yang menjadi fokus utama yakni N,P, dan K. Ketiganya dicoba dikombinasi dengan penggunaan kompos azolla pinata pada lahan gambut. Kandungan N pada gambut tergolong sedang, sedangkan P & K pada gambut memang tergolong kandungannya lebih rendah. Hal itu terlihat dari uji yang dilakukan. Hasil analisis sifat kimia dengan penambahan beberapa dosis kompos Azolla pinata pada media tanah gambut yang diinkubasi selama satu bulan dapat meningkatkan kandungan P, namun tidak terhadap pH, N dan K. Pemberian kompos Azolla dengan dosis yang berbeda dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot basah tanaman kangkung.Dari beberapa dosis yang diberikan maka dosis 9 ton/ha merupakan dosis yang terbaik dalam peningkatan jumlah daun.

Related Article  Presiden Jokowi Dijadwalkan Membuka Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional di Surabaya


Salah satu jenis dari kompos adalah kompos Azolla pinata yang dapat memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah dengan menyediakan unsur hara makro dan mikro bagi tanaman. Azolla adalah tumbuhan paku (gulma air) yang banyak tersedia di areal persawahan, kolam dan air tergenang yang belum dimanfaatkan. Azolla tersebut mempunyai kemampuan memfiksasi nitrogen bebas dari udara dan kemudian menyediakannya untuk kebutuhan tanaman yang ada dilingkungannya. Azolla mengandung unsur hara N yang tinggi di samping P, Ca, K, Mg, Mn, Fe, protein kasar, lemak kasar, gula, amilum, klorofil, abu dan serat kasar.


Kandungan N-total pada tanah gambut tergolong sedang. Nitrogen pada tanah gambut sulit tersedia bagi tanaman di tanah gambut karena dipakai oleh jasad renik dalam dekomposisi bahan organik yang terkandung dalam gambut. kadar nitrogen total pada tanah gambut umumnya tinggi tetapi N hanya akan tersedia setelah drainase dan mineralisasi, lain halnya pada tanah gambut yang dalam kondisi tergenang, nitrogen yang ada akan digunakan untuk dekomposisi bahan gambut oleh mikroorganisme sehingga tidak tersedia bagi tanaman.


Kandungan P-tersedia pada tanah gambut tergolong rendah. Sedangkan untuk kandungan K pada tanah gambut tergolong sangat rendah yaitu sebesar 0,30 mg/100g. Rendahnya P dan K pada tanah gambut diduga lahan gambut merupakan hasil akumulasi bahan organik yang belum terdekomposisi secara sempurna dan menyebabkan lahan gambut miskin unsur hara P dan K, maka dari itu unsur hara P dan K pada tanah gambut sangat diperlukan terhadap perubahan kesuburan tanah.


Kandungan N dalam kompos Azolla tergolong tinggi disebabkan Azolla bersimbiosis dengan Anabaena dalam mengikat nitrogen bebas di udara. biomasa azolla selain dapat menyediakan nitrogen sebayak 70-80%, juga meningkatkan kandungan bahan organik tanah yang dapat menghelat unsur hara yang kurang tersedia menjadi tersedia bagi tanaman.

Related Article  Suhu Udara Ekstrem; Fenomena Yang Kian Menakutkan

Kandungan P dan K dalam kompos Azolla tergolong sangat rendah dapat dipengaruhi oleh bahan yang digunakan dalam proses pengomposan. Diduga kandungan P dan K pada Azolla memang rendah sehingga kompos yamg dihasilkan juga memiliki kandungan P dan K rendah.

Kadar unsur makro (P dan K) dalam POC tumbuhan paku masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan POC dengan bahan organik lain,rendahnya unsur hara P, dan K dapat dipengaruhi oleh bahan organik awal yang digunakan dalam proses fermentasi dan POC tumbuhan paku memanfaatkan bahan segar tumbuhan paku dengan hanya memanfaatkan mikroorganime lokal tumbuhan (endofit).


Referensi :
Jurnal Agroteknologi Prodi Agroteknologi UIN SUSKA RIAU Volume 6 No. 2, Februari 2016, 31-38

https://m.trubus.id/baca/23156/penyelamatan-produktivitas-lahan-gambut-dengan-mikroba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *