Pemerintah Pacu Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029 lewat Hilirisasi Sawit

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional dapat menembus 8 persen pada tahun 2029. Salah satu strategi utama untuk mencapai sasaran tersebut adalah mempercepat hilirisasi industri, khususnya pada sektor kelapa sawit.

Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera, menegaskan bahwa kelapa sawit ditetapkan sebagai komoditas unggulan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. “Kelapa sawit menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mempercepat hilirisasi produk turunannya,” ujar Dida dalam Lestari Summit 2025 di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Saat ini, industri hilir sawit telah menghasilkan sekitar 193 produk dan ditargetkan bertambah menjadi 250 produk. Perkembangan ini akan didukung melalui penyempurnaan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 16 Tahun 2025, serta melalui penerapan biodiesel.

Menurut Dida, program biodiesel B40 membutuhkan sekitar 15,6 juta kiloliter CPO (crude palm oil) yang dapat menggantikan kebutuhan solar. “Langkah ini berpotensi menghemat devisa hingga Rp147 triliun sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca sekitar 41,5 juta ton setara CO₂,” jelasnya.

Pemerintah juga menargetkan kontribusi energi terbarukan mencapai 23 persen dalam bauran energi primer pada 2029. Selain itu, program pembangunan ekonomi hijau diproyeksikan mampu membuka sekitar 2 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2060.

Related Article  PTPN Canangkan Dekarbonisasi Dengan Bentuk Dua Sub-holding Perkebunan Kelapa Sawit