Fenomena lonjakan harga pangan selalu naik menjelang hari besar keagamaan nasional (HKBN), terutama hari raya idul fitri merupakan hal yang tidak bisa dengan mudah dihindari dan harus begitu sangat diperhatikan. Lonjakan harga yang terus menerus terjadi menyimpan tanya tersendiri, bagaimana upaya yang harus dilakukan oleh semua pihak terkait agar tercipta solusi jitu untuk mengatasi hal tersebut. Fakta dilapangan membuktikan lonjakan masih terjadi dibeberapa tempat dangan komoditi tertentu, contohnya harga cabai rawit merah tembus Rp 80.000/Kg di sejumlah pasar di DKI Jakarta berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta. Fenomena Harga Pangan Jelang Lebaran
Kondisi ini sudah seharusnya diamati trendnya dan dapat diciptakan solusi dengan semua unsur terkait baik itu pemerintah sebagai regulator dengan pelaku usaha dan juga asosiasi. Untuk kemudian bersama-sama menciptakan solusi yang bisa menekan lonjakan harga pada setiap momentum tersebut. Semua elemen terkait harus bahu membahu untuk bekerjasama menciptakan iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan.
Meski demikian, Pemerintah melalui Badan Ketahanan Pangan (BPK) Kementerian Pertanian tetap memastikan untuk saat ini pasokan bahan pangan jelang lebaran terpantau stabil. Meski demikian hal yang patut diantisipasi adalah fluktuasi harga agar bisa tetap dikendalikan. Untuk harga sendiri memang dipengaruhi oleh banyak faktor utamanya faktor eksternal utamanya kondisi ketidakpastian ekonomi global yang masih berkutat pada upaya pemulihan covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional.
Dari sisi internal sendiri, penyerapan pasokan dari petani terkadang mengalami gangguan dari sisi distribusi dan juga penundaan panen. Hal tersebut bisa menghambat proses distribusi kesektor konsumsi. Utamanya proses penyerapan komoditi dipasar induk yang agak terhambat yang kemudian menjadikan harga ditingkat eceran berpotensi naik. Hal ini juga disebabkan oleh pelarangan mudik sejak 6 Mei lalu. Saat ini kebutuhan bahan pokok dimasyarakat cukup tersedia dan terpantau stabil.
Untuk kebutuhan daging sendiri, jelang idul fitri Kementan tetap mengantisipasi kebutuhan masyarakat lewat penyediaan daging impor beku dengan harga yang lebih murah. Daging sapi beku ini keberadaannya untuk menstabilkan harga daging segar yang lumayan naik.
Pemerintah juga menggandeng mitra tani dengan kerjasama dengan Grab, Gojek, dan Bukalapak untuk kemudian memberikan layanan free ongkir untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk membeli daging meski tidak keluar rumah. Badan Ketahanan Pangan Kementan juga terus menerus memantau persediaan bahan pangan untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Fenomena Harga Pangan Jelang Lebaran