PROSPEK CUACA MINGGUAN
PERIODE 12 – 18 NOVEMBER 2024
Potensi Hujan Sedang-Lebat Masih Berlanjut Hingga Sepekan Ke Depan: Pengaruh Siklon Tropis dan Gelombang Atmosfer
Berdasarkan analisis terkini, terpantau adanya gangguan atmosfer yang signifikan di wilayah utara Indonesia, berupa dua sistem siklon tropis dan satu bibit siklon tropis. Siklon Tropis YINXING saat ini berada di di Laut Cina Selatan dan diprediksi intensitasnya akan menurun. Siklon Tropis TORAJI terpantau di Laut Filipina sebelah timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum 70 knot dan bergerak ke arah Barat – Barat Laut. Selain itu, bibit siklon tropis 94W termonitor di Samudra Pasifik timur laut Papua Nugini dan diprediksi akan menjadi siklon tropis. Gangguan – gangguan tersebut mempengaruhi pergerakan angin monsun Asia sehingga mengurangi curah hujan khususnya pada waktu dini hari hingga pagi hari di sebagian wilayah Indonesia.
Di sisi lain, gelombang equatorial Rossby justru masih berperan dalam proses pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan kedepan. Walaupun intensitas gelombang atmosfer tersebut tidak sebanyak pekan lalu, namun adanya gangguan tersebut masih berpotensi menghasilkan cuaca ekstrem yang berdampak bencana hidrometeorologi di sebagian wilayah Sumatra, Jawa bagian barat, dan Papua.
KONDISI DINAMIKA ATMOSFER TERKINI
Sepekan terakhir di sejumlah wilayah Indonesia mengalami hujan dengan intensitas ekstrem (>150 mm/hari) hingga intensitas sangat lebat (100 – 150 mm/hari) yang tercatat pada tanggal tanggal 5 November 2024 di Pos hujan Atang Sanjaya Bogor (160.1 mm/hari), Pos hujan Pompa Poncol Jakarta Selatan (149 mm/hari), Stasiun Meteorologi Tebelian Kalimantan Barat (107.6 mm/hari), Pos hujan Katulampa Kab. Bogor (109 mm/hari); tanggal 7 November 2024 di Pos hujan Atang Sanjaya Bogor (203.9 mm/hari); tanggal 9 November 2024 di Stasiun Meteorologi Yogyakarta (137.6 mm/hari).
Meskipun secara global dan regional, nilai SOI, indeks 3.4, dan MJO yang berada di fase 1 (Western Hem. dan Africa) tidak berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, nilai IOD negatif menunjukkan adanya potensi pola konvektif signifikan di wilayah Indonesia bagian barat.
Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diperkirakan akan aktif di Sumatera, Jawa kecuali bagian timur, Kalimantan bagian selatan, Maluku Utara, Maluku, dan Papua; serta Gelombang Kelvin terpantau aktif di Papua Selatan.
Siklon Tropis YINXING saat ini terpantau di Laut Cina Selatan, mengakibatkan peningkatan kecepatan angin di kawasan tersebut. Selain itu, Siklon Tropis TORAJI juga memicu peningkatan kecepatan angin di perairan utara Filipina. Di Samudra Hindia, tepatnya di barat Bengkulu, terdapat sirkulasi siklonik yang berpotensi menambah intensitas awan hujan di sekitarnya. Beberapa wilayah lain, seperti Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Barat, mengalami perlambatan angin yang membentuk daerah konvergensi, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang jalurnya.
Selain itu, kondisi atmosfer di beberapa wilayah Indonesia mendukung terbentuknya awan hujan akibat labilitas atmosfer yang kuat. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, serta berbagai wilayah di Papua. Hal ini berpotensi meningkatkan intensitas hujan di wilayah-wilayah tersebut.
PROSPEK CUACA SEPEKAN KE DEPAN
Berdasarkan update kondisi prakiraan musim dari BMKG, saat ini terdapat 28% dari total wilayah zona musim (zom) yang sudah masuk ke dalam kategori musim hujan. Sementara itu sebagian wilayah lainnya masih berada pada periode transisi bahkan masih ada yang mengalami musim kemarau. Hal ini sejalan dengan potensi hujan sedang hingga lebat hingga seminggu ke depan, yang dapat terjadi di sebagian wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, meskipun dengan sebaran tidak merata dan durasi relatif singkat.
PERINGATAN DINI
Potensi cuaca signifikan dalam periode 12 – 18 November 2024, berupa:
Potensi hujan sedang – lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua Selatan
Potensi angin kencang
- Papua Selatan
IMBAUAN
Dengan adanya potensi hujan sedang – lebat tidak merata di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat diimbau untuk memulai membersihkan lingkungan, memperkuat bangunan/infrastruktur, menyiapkan perlengkapan darurat bencana, dan hindari daerah-daerah yang mudah terdampak.
Selain itu, penting untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan cuaca ekstrem lainnya, terutama di daerah rawan. Masyarakat juga diharapkan mengenali potensi bencana di sekitar mereka, dan selalu memperbarui informasi dari BMKG terkait prakiraan cuaca serta protokol evakuasi jika terjadi bencana. Informasi lebih lengkap bisa diakses melalui website BMKG https://www.bmkg.go.id, media sosial (@infobmkg), atau aplikasi infoBMKG.
Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 11 November 2024, 17.15 WIB.
Jakarta, 11 November 2024
Direktorat Meteorologi Publik BMKG