Celoteh Anak Petani Aku terlahir sebagai anak petani. Didarah ku mengalir darah yang haus akan cinta dan tanggung jawab. Aku tidak pernah memilih dan keberatan tumbuh dan dilahirkan dari rahim ibu istri seorang petani. Yang setiap harinya berteman dengan cangkul dan traktor dikala musimnya tiba. Ada banyak kisah dan pelajaran dari cinta pertama ku. Yaa.. dari ayah ku, sosok petani. Darinya kudapati ketulusan disetiap langkahnya. Memberi kehidupan dan menghidupkan Menjadi tanggung jawab yang harus dipikul dipundaknya yang hampir keropos dimakan usia. Keringat bercucuran menambah keyakinan ku Dia lelaki yang penuh tanggung jawab Penuh atas hidup ku dan kehidupan banyak orang. Dari banyaknya wejangan Dialah sebaik-baiknya nasehat setelah syair lembut ratu ku. Katanya.. Ayah tidak pernah mendidikmu menjadi seseorang hebat dan disegani banyak orang, sehingga kesombongan dalam diri mu menjadikan mu manusia berhati batu. Ayah hanya meminta mu hidup sederhana Sesederhana padi yang memberi kehidupan dan menghidupkan banyak orang. Nasehat yang sama terucap lembut dari ratu ku Ibupun hanya meminta hidup mu seperti padi Yang semakin berisi semakin menunduk Agar keangkuhan tidak tumbuh bersama dalam diri mu Aku bangga terlahir ditengah syurga Yang mengerti hidup dan kehidupan. Aku bangga aliran darah ku Mengalir darah raja dan ratu ku. Mukrima 29 maret 2021 Pangkep