Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan saat ini harga beras di sejumlah wilayah mulai mengalami penurunan. Hal ini seiring panen raya yang tengah berlangsung di mana-mana. Terkait musim panen raya ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri meminta adanya kolaborasi cukup kuat antar lembaga, kementerian maupun swasta untuk sama-sama melakukan penyerapan gabah petani dengan harga acuan yang telah ditetapkan.
Saat ini semua pihak wajib waspada untuk kebutuhan stok dan untuk menyerap gabah serta menjaga harga di tingkat petani agar tetap stabil dan memberi dampak terhadap kesejahteraan petani.
Menurut Kuntoro, saat ini Kementan memiliki program jangka panjang, yakni Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) yang berperan dalam penyerapan gabah petani di seluruh daerah. Namun, peran Kostraling butuh dukungan dari lembaga dan pihak lain. Saat ini yang harus dipastikan adalah semua pihak harus terus bekerja dan siaga mengawal panen raya tahun ini. Akan tetapi kami juga membutuhkan dukungan dari lembaga dan pihak terkait agar penyerapan gabah berjalan optimal.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis harga gabah dan beras di sejumlah provinsi terus menurun. Hal ini dikarenakan pasokan meningkat sehubungan banyaknya daerah yang tengah menggelar panen raya. Untuk diketahui, harga gabah kering panen di tingkat petani pada Maret 2023 menurun sebesar 7,65% dan harga gabah kering giling turun 5,99% (month-to month/mtm).
Sementara itu, kemarin BPS juga merilis kenaikan index kesejahteraan petani melalui nilai tukar petani atau NTP yang mencapai 110,85 atau naik 0,29% dibandingkan Februari 2023. Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,53% atau lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang hanya 0,24%.