Saat ini salah satu program yang digalakkan Kementerian Pertanian, yakni percepatan tanam padi mulai menuai hasil positif. Program tersebut merupakan upaya untuk menggenjot produksi. Khususnya produksi beras sebanyak 15 juta ton pada musim tanam kedua. Program ini kian menjadi krusial karena saat ini kita sama-sama dalam kondisi dilanda pandemi covid-19. Kondisi tersebutlah yang menggenjot semua sector untuk bahu-membahu mengamankan stok beras dalam negeri pada khususnya. Belum lagi FAO juga memprediksi kemarau ekstrem akan terjadi dibeberapa titik di Indonesia. Percepatan Tanam Upaya Genjot Produksi Pangan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya mengatakan dalam upaya memajukan pertanian atau meningkatkan produksi pangan sangat penting sebuah manajemen dan tidak adanya korupsi serta memanfaatkan lahan pertanian dan pekarangan yang kosong untuk menambahkan penghasilan masyarakat terutama dalam mengurai kesulitan ekonomi akibat dampak covid 19.
Hal tersebutlah yang kemudian menjadi komitmen bersama pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi beras dan percepatan tanam yakni melalui Gerakan Olah Tanah dan Tanam (GPOT), pemberitan bantuan benih, alat mesin pertanian, Kredit Usaha Rakyat (KUR), asuransi pertanian dan pendampingan yang masif. Pada tahun 2020, secara nasional pemerintah mentargetkan luas tanam padi 11,66 juta ha, berpotensi menghasilkan 33,6 juta ton beras, sementara sasaran luas tanam padi pada musim kemarau hingga september 2020 ini sebesar 5,6 juta hektar.
Program percepatan sendiri dimaksudkan agar produksi meningkat tajam guna mewujudkan kemandirian pangan. Tentunya potensi lahan yang luas dapat dimaksimalkan dengan sempurna guna program percepatan tersebut. Program tersebut juga digalakkan melalui peningkatan Indeks Pertanaman dengan cara percepatan pengolahan lahan sehingga dapat segera melakukan tanam padi, pemanfaatan jaringan irigasi yang telah dibangun, dan perluasan di areal baru pada lahan kering, lahan rawa-lebak, dan hasil cetak sawah.
Pandemi menjadi tantangan tersendiri tentunya dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan, utamanya percepatan dimusim tanam kedua. Ada beberapa Langkah yang juga disiapkan yakni pengembangan lahan rawa yang masih memiliki potensi lahan sangat luas, diversifikasi pangan lokal dengan memanfaatkan pangan alternatif dikembangkan di pekarangan, dan penguatan cadangan pangan pemerintah dan pengembangan lumbung pangan masyarakat. Tentunya dengan semua Langkah yang dilakukan, Kerjasama apik semua stakeholder harus terjalin maksimal. Percepatan Tanam Upaya Genjot Produksi Pangan
Referensi :
republika.co.id (Foto)