Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus memperkuat pengembangan komoditas kelapa sebagai salah satu sektor unggulan daerah. Langkah ini sekaligus menindaklanjuti Gerakan 5 Juta Pohon Kelapa yang dicanangkan Kementerian Pertanian. Sumenep sendiri telah lama dikenal sebagai sentra populasi kelapa terbesar di Jawa Timur dan dipercaya pemerintah pusat sebagai daerah penghasil bibit kelapa berkualitas.
Tidak hanya berfokus pada penyediaan bibit, Sumenep kini bergerak menuju penguatan hilirisasi kelapa melalui pengembangan berbagai produk turunan bernilai ekonomi tinggi. Penyuluh pertanian DKPP Sumenep melakukan identifikasi di sejumlah kecamatan sentra kelapa untuk memetakan potensi dan perkembangan olahan kelapa yang dapat dikembangkan lebih jauh.
KJF Penyuluh Pertanian DKPP Sumenep, Dewo Ringgih menjelaskan, beberapa produk turunan kelapa memiliki potensi pasar yang besar, baik di tingkat nasional hingga ekspor.
“Saat ini produk seperti Virgin Coconut Oil (VCO) dan minyak goreng kelapa memiliki nilai tambah yang tinggi. Keduanya termasuk produk yang sangat diminati pasar, bahkan berpeluang besar masuk pasar ekspor,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Ia memaparkan, Sumenep telah memiliki produsen VCO yang berlokasi di Kecamatan Bluto, sementara industri rumah tangga pengolah minyak goreng kelapa tersebar di Kecamatan Gapura, Dungkek, dan Batang-Batang. Menurutnya, keberadaan produsen dan UMKM tersebut merupakan modal kuat dalam membangun hilirisasi kelapa di daerah.
“Produk turunan kelapa ini akan terus kami dorong agar mampu bersaing. Karena itu, peningkatan kualitas kemasan dan pemenuhan perizinan menjadi perhatian kami, supaya produk-produk ini bisa diterima pasar yang lebih luas,” ujar Dewo Ringgih menambahkan.
Pihaknya optimistis, program hilirisasi perkebunan yang akan digencarkan pemerintah pusat mulai 2026 dapat menjadi momentum besar bagi Sumenep.
“Dengan harga kelapa yang saat ini berada di kisaran Rp6.000 hingga Rp12.000 per buah, pengolahan menjadi produk turunan seperti VCO, minyak goreng kelapa, cocopeat, hingga cocofiber dapat meningkatkan nilai jual bahkan hingga seribu kali lipat,” katanya.
Dewo berharap Sumenep mampu tampil sebagai daerah unggulan penghasil produk turunan kelapa di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami ingin Sumenep berbicara banyak melalui produk kelapa dan turunannya, bukan hanya sebagai penghasil bahan baku, tetapi sebagai produsen olahan bernilai tinggi,” katanya dengan tegas.
Sumber : https://rri.co.id/daerah/1985794/sumenep-dukung-kementan-5-juta-pohon-kelapa
