Konsentrasi Kementerian Pertanian dalam mewujudkan pencapaian ketahanan pangan melalui penyediaan protein hewani asal ternak berbasis riset terus dikembangkan. Salah satunya dengan pengembangan sapi unggul yang menghasilkan daging lebih banyak dan berkualitas. Salah satunya melalui pengembangan sapi Belgian Blue di Indonesia. Sapi Belgian Blue adalah sapi yang didatangkan dari Belgia pada tahun 2017. Belgian Blue merupakan sapi tipe pedaging yang bobotnya dapat mencapai 700 kg – 1 ton. Bobot sapi Belgian Blue ini dikarenakan adanya mutasi gen Myostatin. Gen myostatin adalah gen pertumbuhan dan berfungsi menekan pertumbuhan otot. Belgian Blue Harapan Baru Capai Swasembada Daging Sapi
Pengembangan sapi Belgian Blue di Indonesia merupakan wujud pengembangan sapi baru di Indonesia dalam upaya meningkatkan kecukupan daging sapi, karena karkas sapi Belgian Blue ini dapat mencapai 73%. Beberapa keuntungan yang diperoleh karena, terjadinya mutasi gen myostatin pada sapi Belgian Blue, yaitu perototan yang luar biasa sehingga meningkatkan jumlah karkas dengan kandungan lemak pada daging yang rendah.
Selain itu di Balai Penelitian Ternak (Balitnak) juga ada BB-cross, yaitu sapi persilangan antara Belgian Blue dengan sapi Friesien Holstein (FH) sebanyak 13 ekor. Pada bulan September 2020 juga direncanakan akan lahir lagi sapi-sapi BB-cross sebanyak empat ekor dengan cara lahir alami. Perkawinan sapi, dapat dilakukan dengan cara kawin alam, Inseminasi buatan (IB) dan Transfer embrio (TE). IB adalah memasukkan semen beku yg sudah di ‘thawing’ ke saluran reproduksi sapi betina menggunakan Gun-IB. Sedangkan transfer embrio (TE) yang memasukkan embrio ke saluran reproduksi. Persilangan BBxFH adalah mengawinkan induk sapi FH dengan cara IB menggunakan sperma Belgian Blue.
Belgian Blue Harapan Baru Capai Swasembada Daging Sapi
Persilangan sapi ini direncanakan juga sebagai upaya untuk pengembangan lokasi-lokasi strategis kedepan sebagai rencana sentra ternak lokal. Upaya akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi dan produksi bibit. Berbagai riset dilakukan untuk menghasilkan bibit sapi unggul yang menghasilkan daging lebih banyak dan berkualitas.Pengembangan sapi BB (Belgian Blue) yang sudah dilakukan sejak tahun 2017 melalui Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang. Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) ini sudah berhasil memproduksi embrio sapi BB murni pertama di Indonesia.
Sekadar informasi, Sapi Belgian Blue atau yang lebih dikenal dengan Sapi BB ini merupakan sapi hasil pemuliaan yang dilakukan dalam kurun waktu yang sangat lama di negara asalnya, Belgia. Sapi ini merupakan hasil persilangan antara Sapi Shorthorn dengan sapi lokal Belgia saat itu. Pembentukan sapi BB sendiri berawal dari upaya pemerintah Belgia untuk menghasilkan sapi dwiguna (penghasil susu dan penghasil daging). Namun, untuk memenuhi kebutuhan protein hewani di negara tersebut, arah pengembangan sapi BB membentuk sapi BB ini menjadi sapi potong penghasil daging.
Program pemuliaan sapi Belgian Blue ini sendiri pada saat itu dipimpin oleh seorang professor dari Belgia yaitu Professor Hanset pada tahun 1973, dengan keunggulan sapi BB yaitu ‘double muscling‘. Performa sapi BB yang besar dan potensi karkas yang dimilikinya sangat menarik negara lain untuk ikut mengembangkannya. Sapi BB ini sudah mulai tersebar ke 40 (empat puluh) negara di dunia. Belgian Blue Harapan Baru Capai Swasembada Daging Sapi
Referensi :
Kementerian Pertanian