PEDA KTNA 2023 Sebagai

PEDA KTNA 2023 Sebagai Ajang Dorong Kemandirian Petani

Pekan Daerah (PEDA) KTNA merupakan agenda rutin dari KTNA kelompok dan event ini dalam rangka membantu percepatan pembangunan pertanian, expose GTP (teknologi pertanian). Pelaksanaan PEDA KTNA XV Tahun 2023 dipusatkan di Desa Gumawang Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan dari tanggal 10-15 Mei 2023. Bertemakan “Terciptanya Kemandirian Petani Maju Lebih Sejahtera”, PEDA KTNA XV akan dihadiri sebanyak 5.000 orang.

Tindak lanjut dari PEDA KTNA XV, yaitu berlangsungnya PENAS Petani Nelayan XVI. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan suksesnya pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XVI adalah terjadinya transaksi atau perjanjian sebanyak-banyaknya. Harus ada terobosan-terobosan untuk menghasilkan transaksi yang signifikan, karena suksesnya PENAS Petani Nelayan XVI adalah sukses bersama. Terpisah, Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa KTNA adalah sebagai mitra pemerintah.

Diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terutama dalam meyakinkan para petani bahwa program pembangunan pertanian yang sekarang sedang kita laksanakan merupakan upaya keberpihakan pemerintah kepada petani.

Melalui PEDA ini, diharapkan menjadi momen untuk memodernisasi pembangunan pertanian di Provinsi Sumatera Selatan, di antaranya melalui pendekatan kawasan yang memenuhi skala ekonomi yang didukung infrastruktur yang memadai dan dikelola satu manajemen.

Kegiatan PEDA KTNA XV secara resmi dibuka gubernur Sumatera Selatan pada Rabu (10/05/2023) di Lapangan KONI Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin Caya mengatakan bahwa pertanian merupakan pilar pembangunan pertanian yang pada masa pandemi Covid-19 telah mempu menyangga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini terbukti pada saat terjadi pandemi Covid-19, pada tahun awal 2020 dimana pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha triwulan-II 2020 (Q-to-Q) sebesar -4,19 persen, sedangkan sektor pertanian tetap mengalami peningkatan sebesar 16,24 persen. Nilai ekspor pertanian mengalami peningkatan sejak tahun 2019 hingga tahun 2022 sebesar 6,79 persen.

Related Article  Antraks di Gunungkidul Berhasil ditangani

Bustanul menekankan pentingnya pemberdayaan kelembagaan petani agar menjadi organisasi yang kuat dan mandiri dalam bentuk Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) yang berbadan hukum seperti Koperasi Tani, Badan Usaha Milik Petani (BUMP), PT dan CV yang dikelola oleh petani. Bustanul menyampaikan peran penting penyuluh pertanian swadaya dalam pembangunan pertanian sebagai pendampingan program pembangunan pertanian. Melalui peran tersebut sebagai wujud nyata kemitraan KTNA dengan pemerintah.